A. Judul Penelitian Pengaruh Kebiasaan Membaca Teks Berbahasa Indonesia dalam Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Sekolah Dasar ) B. Latar Belakang Masalah Bahasa, saat ini merupakan sesuatu yang dianggap penting akan keberadaan dan peranannya, hal ini bisa dilihat dari semakin banyak orang yang mempelajarinya, baik itu bahasa ibu maupun bahasa asing termasuk bahasa Indonesia di dalamnya. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang bisa dinikmati oleh semua makhluk di semua belahan muka bumi ini, yang bagi manusia, bahasa bisa dikomunikasikan ke seluruh dunia salah satu caranya bisa lewat tulisan yang bisa dibaca oleh semua orang yang merasa butuh dan penting akan bahasa tulisan tersebut, yang di dalam tulisan itu tidak pernah lepas dari unsur kosakata yang membentuknya.
Untuk mengetahui informasi secara tertulis diperlukan kemampuan membaca, karena dengan membaca seseorang akan mudah mempelajari sesuatu hal atau keterampilan baru dengan tidak banyak memerlukan penjelasan dan akan dapat meningkatkan wawasan berfikir dan memperluas pengetahuan, sebab bahan bacaan merupakan alat komunikasi masyarakat berbudaya dan berperan penting dalam kehidupan sosial. Semakin banyak kita membaca, akan semakin banyak pula informasi yang kita miliki, karena membaca merupakan suatu kegiatan yang kompleks yang di dalamnya terlibat berbagai aspek keterampilan yang menuntut adanya suatu pemahaman untuk memperoleh pesan dan informasi dari sebuah teks. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ali bin Abi Thalib r.a., yakni: “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” Jadi, ilmu itu harus diikat lewat tulisan yang nantinya akan bermanfaat bagi khalayak umum dengan mereka membacanya. Karena begitu pentingnya peranan membaca ini, Allah menempatkan perintah membaca ini diurutan pertama wahyu yang diturunkan kepada Muhammad saw. Membaca merupakan suatu proses yang sangat kompleks yang didalamnya melibatkan berbagai aspek keterampilan dan kemampuan, baik yang bersifat maknanya maupun pemahaman. Menurut Tarigan (1987: 6), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata/bahasa tulis. Dalam dunia pendidikan, kemampuan membaca merupakan salah satu faktor yang sangat menunjang keberhasilan belajar seseorang. Dalam proses membaca ini seseorang bukan hanya mengenal dan dapat melafalkan huruf-huruf atau kata-kata tanpa adanya suatu pemahaman, tetapi lebih jauh si pembaca dituntut untuk memahami pola-pola bahasa atau isi yang tersirat secara tertulis, sehingga pembaca mampu memperoleh pesan atau informasi yang disampaikan penulis. Semakin tinggi intensitas membaca seseorang, akan semakin tinggi pula kemampuan dalam menangkap makna yang tersurat dan tersirat dalam sebuah teks, sehingga pembaca memiliki kemampuan membaca yang baik. Dengan banyak membaca teks berbahasa Indonesia pun, seseorang dituntut untuk menguasai kosakata bahasa Indonesia yang menunjang pemahamannya terhadap teks tersebut. Dapat dikatakan bahwa mereka yang biasa membaca teks berbahasa Indonesia akan memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak. Hal ini dikarenakan bila mereka mendapatkan kata yang sulit untuk dipahami, maka mereka akan membuka kamus untuk membantunya, dan kata itu akan terekam dalam ingatannya sehingga semakin kaya kosakata yang dimilikinya. Tidak dapat disangkal lagi, bahwasannya seseorang yang semakin ingin mengetahui informasi dari sebuah teks, harus semakin banyak pula kosakata yang harus dikuasai. Karena dalam memahami sebuah teks, kosakata merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan sangat menunjang. Dengan kata lain, keterampilan seseorang dalam berbahasa sangat dipengaruhi oleh kualitas pemahaman dan kuantitas kosakata yang dimilikinya. Ada beberapa perbedaan antara Guru yang dianggap sudah lumayan cukup banyak referensi kosakatanya dengan Guru yang hanya mempunyai referensi kata dasar saja dalam bahasa Indonesianya. Sekiranya masalah tentang frekuensi membaca teks berbahasa Indonesia yang mempengaruhi penguasaan kosakata bahasa Indonesia seseorang ini diteliti, maka penelitian ini akan memberikan gambaran bagi penulis, selaku peneliti. Beberapa keuntungan tersebut bisa dilihat dari gambaran proses belajar mengajar selama ini berlangsung, yang bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi dan motivasi bagi pihak yang terkait guna perbaikan dan kebersinambungannya pengajaran bahasa Indonesia. Peneliti merasa khawatir apabila permasalahan ini tidak diteliti, maka semua pihak yang terkait dengan pengajaran bahasa Indonesia tidak akan mengetahui akan adanya faktor yang dapat meningkatkan penguasaan kosakata Siswa, yang salah satunya adalah dengan meningkatkan frekuensi mereka dalam membaca teks berbahasa Indonesia. Sehubungan dengan latar belakang masalah dan pengalaman penulis sendiri, maka penulis merasa perlu untuk meneliti pengaruh kebiasaan membaca teks berbahasa Indonesia dalam penguasaan kosakata bahasa Indonesia. C. Rumusan Masalah Penelitian ini dibatasi pada pengaruh kebiasaan membaca teks berbahasa Indonesia dalam peningkatan kuantitas kosakata bahasa Indonesia para siswa. Hal ini dilakukan karena adanya berbagai keterbatasan, sehingga tidak mungkin semua faktor yang diperkirakan mempunyai hubungan dengan kuantitas kosakata bahasa Indonesia siswa dapat diteliti. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah kebiasaan siswa dalam membaca teks berbahasa Indonesia? 2. Apakah ada hubungan yang positif antara kebiasaan siswa dalam membaca teks berbahasa Indonesia dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia? 3. Apakah terdapat kontribusi yang positif dari kebiasaan siswa terhadap membaca teks berbahasa Indonesia dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang diberikan kebiasaan siswa dalam membaca teks berbahasa Indonesia terhadap tingkat penguasaan kosakata bahasa Indonesia mereka, sehingga penulis dapat memberikan solusi konkrit dalam upaya mengembangkan pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah yang penulis pimpin. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.1. Untuk mengetahui kebiasaan siswa dalam membaca teks berbahasa Indonesia. 1.2. Untuk mengetahui hubungan antara minat siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia dengan kemampuan mereka dalam berbicara bahasa Indonesia. 1.3. Untuk mengetahui kontribusi yang positif dari kebiasaan siswa terhadap membaca teks berbahasa Indonesia dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia. 2. Manfaat Penelitian Hasil yang optimal dari penelitian ini akan memberikan manfaat yang sangat besar dan berarti bagi bidang yang diteliti untuk diterapkan pada aktivitas kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini frekuensi proses membaca teks bahasa Indonesia sebagai salah satu faktor yang menunjang dalam kuantitas penguasaan kosakata harus dapat terlaksana dengan baik dalam upaya meningkatkan perbendaharaan kosakata Siswa, sehingga tujuan pengajaran bahasa tercapai. Secara khusus manfaat penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 2.1. Bagi Peneliti/Penulis: Peneliti/penulis dapat mengetahui gambaran yang jelas mengenai frekuensi siswa dalam membaca teks berbahasa Indonesia juga tentang korelasi dan kontribusinya terhadap penguasaan kosakata bahasa Indonesia mereka. 2.2. Bagi Siswa: Penelitian ini dapat mendorong Siswa untuk lebih banyak belajar, terutama dengan seringnya membaca teks bahasa Indonesia dan lebih meningkatkan kuantitas kosakata yang dimilikinya. 2.3. Bagi Guru: Penelitian ini dapat dijadikan acuan dan bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran kosakata dan membaca teks bahasa Indonesia mahasiswa sehingga pengetahuan dalam kedua hal tersebut optimal. E. Kerangka Pemikiran Bahasa, saat ini merupakan sesuatu yang dianggap penting akan keberadaan dan peranannya, hal ini bisa dilihat dari semakin banyak orang yang mempelajarinya, baik itu bahasa ibu maupun bahasa asing termasuk bahasa Indonesia di dalamnya. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang bisa dinikmati oleh semua makhluk di semua belahan muka bumi ini, yang bagi manusia, bahasa bisa dikomunikasikan ke seluruh dunia salah satu caranya bisa lewat tulisan yang bisa dibaca oleh semua orang yang merasa butuh dan penting akan bahasa tulisan tersebut, yang di dalam tulisan itu tidak pernah lepas dari unsur kosa kata yang membentuknya. Untuk mengetahui informasi secara tertulis diperlukan kemampuan membaca, karena dengan membaca seseorang akan mudah mempelajari sesuatu hal atau keterampilan baru dengan tidak banyak memerlukan penjelasan dan akan dapat meningkatkan wawasan berfikir dan memperluas pengetahuan, sebab bahan bacaan merupakan alat komunikasi masyarakat berbudaya dan berperan penting dalam kehidupan sosial. Semakin banyak kita membaca, akan semakin banyak pula informasi yang kita miliki, karena membaca merupakan suatu kegiatan yang kompleks yang di dalamnya terlibat berbagai aspek keterampilan yang menuntut adanya suatu pemahaman untuk memperoleh pesan dan informasi dari sebuah teks. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ali bin Abi Thalib r.a., yakni: “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” Jadi, ilmu itu harus diikat lewat tulisan yang nantinya akan bermanfaat bagi khalayak umum dengan mereka membacanya. Karena begitu pentingnya peranan membaca ini, Allah menempatkan perintah membaca ini diurutan pertama wahyu yang diturunkan kepada Muhammad saw. Membaca adalah awal mulanya suatu ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan keberhasilan manusia. Membaca merupakan perintah langsung yang diturunkan oleh Allah kepada Muhammad saw. untuk pertama kalinya wahyu itu turun. Saat itu pertanyaan Nabi “Ma aqra? (apa yang harus dibaca?)” tidak dijawab, karena Allah menghendaki agar beliau dan umatnya membaca apa saja, selama bacaan tersebut “Bismi Rabbika”, dalam arti bermanfaat untuk kemanusiaan. Dari pendapat di atas dapat diperoleh gambaran bahwa kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Diduga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan membaca teks berbahasa Indonesia dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia. 2. Diduga terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kebiasaan membaca teks berbahasa Indonesia terhadap penguasaan kosakata bahasa Indonesia. Jadi, siswa yang frekuensi membaca teks bahasa Indonesianya cukup cenderung menguasai banyak kosa kata bahasa Indonesia. Berikut alur pikir penelitian yang penulis susun: Dimulai dengan adanya latar belakang masalah sebagai berikut: 1. Banyak mahasiswa yang merasa kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia disebabkan oleh minimnya kosakata yang dimilikinya, salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu karena mereka tidak memiliki kebiasaan dalam membaca teks berbahasa Indonesia. 2. Kebiasaan membaca teks berbahasa Indonesia dirasakan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia siswa. Hal ini bisa dilihat dari perbedaan antara siswa yang dianggap cukup banyak waktu yang dipakai untuk membaca teks bahasa Indonesia dengan mereka yang frekuensi membacanya sangat jarang, sehingga kuantitas kosakata bahasa Indonesia mereka pun akan berbeda satu dengan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperoleh gambaran bagaimana pengaruh yang diberikan oleh kebiasaan membaca terhadap penguasaan kosakata. 3. Berdasarkan kedua poin di atas, ternyata terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari kebiasaan membaca teks bahasa Indonesia terhadap penguasaan kosakata siswa, dengan melihat hasil analisis angket dan tes penguasaan kosa kata mereka. Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat ditarik beberapa pertanyaan operasional sebagai berikut: 1. Bagaimanakah tingkat penguasaan kosakata bahasa Indonesia siswa Sekolah Dasar. 2. Apakah ada hubungan yang positif antara kebiasaan siswa sekolah dasar dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia? 3. Apakah terdapat kontribusi yang positif dari kebiasaan siswa terhadap membaca teks berbahasa Indonesia dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia? Adapun untuk pendekatannya, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan definisi operasional variabel penelitiannya sebagai berikut: Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel penelitian, yakni: a. Variabel pertama, yakni kebiasaan siswa dalam membaca teks berbahasa Indonesia yang disimbolkan dengan “X”. b. Variabel kedua, yakni penguasaan kosakata bahasa Indonesia siswa yang disimbolkan dengan “Y”. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas (X), yaitu kebiasaan membaca teks berbahasa Indonesia. b. Variabel terikat (Y), yaitu penguasaan kosakata bahasa Indonesia. Berdasarkan variabel-variabel tersebut di atas, maka hubungan antar-variabel tersebut membentuk kerangka konseptual yang merupakan paradigma penelitian yang dapat digambarkan dalam desain penelitian ini berikut ini: r X Y Keterangan: X: kebiasaan membaca teks berbahasa Indonesia Y: penguasaan kosakata bahasa Indonesia r: Koefisien Korelasi Variabel X terhadap Y (Hubungan antara kebiasaan membaca teks berbahasa Indonesia dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia). Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud penulis dengan beberapa variabel tersebut di atas, seperti telah disebutkan sebelumnya penulis membatasi maksud dari pengertian yang penulis munculkan untuk menghindari kesalahan penafsiran dari judul penelitian yang diambil ini, maka akan diuraikan penjelasan definisi operasional sebagai berikut: 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebiasaan berarti sesuatu yang biasa dikerjakan, sedang biasa yaitu umum atau lazim (KBBi;129). 2. Membaca adalah proses yang dimaksudkan untuk mengadakan hubungan antara bahasa ujaran dengan lambang yang berupa tulisan. Bahasa ujaran terdiri atas makna-makna dan lafal-lafal yang membawa makna-makna. Dari sini dapat dipahami bahwa unsur-unsur membaca adalah berupa gagasan, lafal yang menyampaikannya dan lambang yang berupa tulisan (Ibrahim, 1968: 57). Kebiasaan membaca yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah kebiasaan siswa Sekolah Dasar dalam membaca teks berbahasa Indonesia. 3. Wahrig (1978: 992) menjelaskan bahwa kosakata diartikan dengan kesatuan kata dari suatu bahasa yang digunakan oleh seseorang. Penguasaan kosa kata dalam hal ini adalah kemampuan menguasai sejumlah kosa kata dalam bahasa Indonesia yang dikuasai baik aktif maupun pasif, yaitu “Pembendaharaan kata yang terdapat dalam suatu bahasa, kemudian mengerti dan memahami artinya serta dapat menggunakan kata-kata tersebut dalam kalimat.” (Keraf, 1987: 75). Berikut ini penulis menggambarkan alur pikir penelitian ke dalam bagan di bawah ini: F. Asumsi Asumsi atau pandangan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Semakin sering frekuensi seseorang dalam membaca teks berbahasa Indonesia, maka perbendaharaan kosakata bahasa Indonesianya pun akan bertambah. 2. Kebiasaan seseorang dalam membaca teks berbahasa Indonesia akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas kosakata yang mereka miliki. G. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Diduga bahwa terdapat hubungan yang positif antara kebiasaan Siswa Sekolal dasar dalam membaca teks berbahasa Indonesia dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia mereka. 2. Diduga bahwa terdapat kontribusi yang positif dari kebiasaan siswa Sekolah Dasar dalam membaca teks berbahasa Indonesia terhadap penguasaan kosakata bahasa Indonesia mereka. Apabila hipotesis tersebut sudah teruji kebenarannya, maka secara statistik hipotesis tersebut ditulis sebagai berikut: Ho: χ1 = χ2, artinya tidak terdapat hubungan dan kontribusi yang positif antara kebiasaan siswa dalam membaca teks berbahasa Indonesia dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia mereka. Ha: χ1 ≠ χ2, artinya terdapat hubungan dan kontribusi yang positif antara kebiasaan siswa dalam membaca teks berbahasa Indonesia dengan penguasaan kosakata bahasa Indonesia mereka.
Belum ada tanggapan untuk "Pengaruh Kebiasaan Membaca Teks Berbahasa Indonesia dalam Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia (Studi Eksperimen Terhadap Siswa Sekolah Dasar )"
Posting Komentar