UPAYA PENURUNAN TINGKAT PERILAKU AGRESIF BERTENGKAR DI SEKOLAH MELALUI PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA PESERTA DIDIK
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Klik untuk melihat:
BAB II A. Hasil Pelaksanaan Tindakan Tiap Siklus
1.Deskripsi Kondisi Awal
Pada kondisi awal penulis menjumpai masalah pada kebiasaan perilaku peserta didik kelas 8F Yang sering membikin ulah terutama perilaku emosional dan cenderung agresif sehingga hampir setiap hari ada kejadian tentang kelas 8F bertengkar di sekolah.
Berdasar hasil pengamatan penulis yang dilakukan selama enam hari berturut turut mulai tanggal 27 September 2010 sampai 2 Oktober 2010 diperoleh data 5 hari terjadi laporan kasus pertengkaran pada peserta didik kelas 8F. Kasus tersebut terjadi pada waktu istirahat maupun pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung.Hal ini menunjukkan kurang adanya pengendalian diri serta kesalahan persepsi tentang laki laki itu harus berani bertengkar atau berkelahi.Kondisi ini dapat dilihat pada buku catatan kasus harian dari laporan kegiatan harian bimbingan dan konseling yang kebetulan adalah penulis sendiri, sehingga penulis dapat mengumpulkan data dari laporan kegiatan bimbingan dan konseling sekaligus sebagai laporan kegiatan harian.Dari pengamatan harian yang penulis lakukan menunjukkan adanya rasa acuh tak acuh dengan teman satu kelas, kurang adanya tepo seliro,kurang adanya rasa kebersamaan dengan teman satu kelas.
.Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan Tindakan I
Pada perencanaan tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus yang berulang dan berkelanjutan dari siklus pertama dan siklus kedua. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yang meliputi : a. tahap oerencanaan.( planning ) , b. tahap implementasi tindakan ( acting ), c. tahap observasi ( observing ) dan d. tahap refleksi ( reflecting ). Penulis dalam penelitian ini menggunakan wahana sebagai materi penelitian adalah pemberian layanan konseling kelompok , karena penulis seorang guru bimbingan dan konseling yang berkecimpung di dalam masalah perkembangan dan perilaku peserta didik.
b..Pelaksanaan
.Pada kegiatan konseling kelompok ini memang sangat diperlukan adanya
partisipasi dari semua anggota kelompok karena yang diutamakan adalah
adanya dinamika kelompok untuk membantu menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi oleh peserta kelompok .Diharapkan semua peserta aktif
berpendapat dan mencurahkan uneg uneg dan permasalahan yang dihadapi
masing masing yang tidak sengaja mungkin peserta lain akan dapat
membaca permasalahan yang sebenarnya terjadi pada anggota kelompoknya
sehingga mereka dapat memberikan masukan dan saran secara langsung
maupun tidak langsung.
. Berdasarkan pendapat dari para peserta diujung kegiatan inti penulis menjelaskan tentang pengertian yang benar tentanag perilaku agresif yang salah satunya adalah bertengkar di sekolah dan apa penyebab perilaku tersebut sering muncul pada seorang peserta didik . Dengan penjelasan dari pemimpin diskusi kelompok nampaknya mereka mulai memahami bahwa tidak harus setiap anak laki laki itu pernah bertengkar/atau berkelahi di sekolah. Meskipun penulis telah memberikan gambaran dengan jelas ,namun masih ada seorang anak laki laki yang bertanya : apakah kita tidak boleh bertengkar kalau di sekolah saja, sedang di luar sekolah diperbolehkan ? ( Heru Budiono ) .
a. Hasil Pengamatan
Berdasar hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan semangat dalam mengikuti kegiatan layanan konseling kelompok , mereka merasa leluasa dalam menyampaikan pendapatnya tanpa ada rasa takut. Mereka terlihat gembira dan tanpa beban untuk menjawab ataupun melakukan semua kegiatan permainan dengan penuh keceriaan tanpa merasa terpaksa tapi mereka suka untuk masuk dalam suasana yang penuh kekeluargaan,mereka merasa satu kelas,senasib dan sepenanggungan .Hubungan mereka baik dan menyenangkan ,suasana tempat atau ruangan di aula nampaknya membuat mereka merasa lebih nyaman daripada di dalam kelas.Dengan sebuah kenyamanan tersebut membuat mereka lebih terbuka untuk mengungkapkan permasalahan yang dialami ataupun menyampaikan saran dan pendapat kepada kelompoknya dengan jujur,apa adanya. Terbukti pada waktu mereka mengungkapkan kemungkinan penyebab dari suatu pertengkaran ada beberapa anak yang berterus terang mengatakan bahwa mereka merasa tidak senang dengan teman temannya karena iri melihat kebahagiaan teman temannya.
Refleksi
Berdasar pengamatan perubahan perilaku siswa dalam kegiatan layanan konseling kelompok sudah Nampak ada sedikit perubahan yang ditimbulkannya walaupun belum begitu kelihatan karena setelah diberikannya tindakan siklus satu dari hasil pengamatan maupun dari catatan guru bimbingan dan konseling masih ditemui anak yang bertengkar di sekolah meskipun ada pengurangan jumlah peserta didik yang bertengkar di sekolah.
Hal ini mungkin lebih memberikan nuansa tersendiri bagi peserta konseling kelompok karena kemungkinan dapat menyentuh perasaan dan pemahaman yang lebih baik pada peserta didik. Mengingat suasana kegiatan bukan seperti suasana belajar mengajar di kelas melainkan suasana yang kekeluargaan , merasa senasib dan sepermasalahan .
3.Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2
a. Perencanaan Tindakan
Penulis merencanakan kegiatan siklus 2 dengan dua kali tatap muka atau dua pertemuan dengan waktu @ 2 X 40 menit. Pada siklus 2 ini ada perubahan jumlah peserta tiap kelompoknyag disampaikan. Untuk materi yang disampaikan pada siklus 2 adalah masih sama ,hanya berbeda pada jumlah peserta tiap kelompok.pada siklus 1 berjumlah 19 dan 17 peserta sedang pada pelaksanaan tindakan siklus 2 berjumlah 9 peserta didik dalam tiap kelompok Siklus 2 pertemuan 1 akan dilaksanakan pada hari Jum at tanggal 5 November 2010
Penulis menggunakan jam pembiasaan budi pekerti dan jam layanan klasikal bimbingan dan konseling digabung menjadi berurutan yang kebetulan pengampunya adalah penulis sendiri.
b. Pelaksanaan
Pada tenelitian tindakan kelas kali ini penulis mencatat adanya peningkatan perilaku positif pada peserta didik kelas 8F. Data yang terkumpul dari hasil pengamatan kondisi awal menunjukkan jumlah peserta didik yang berperilaku agresif atau bertengkar di sekolah adalah 11 orang dalam kurun waktu 1 minggu atau 6 hari.Hal ini menunjukkan adanya kerawanan kelas tersebut dalam hal berperilaku agresif atau bertengkar di sekolah sebab mereka mudah sekali tersulut untuk suatu agresifitas atau suatu pertengkaran. Berdasarkan hasil jawaban yang penulis berikan baik secara tertulis maupun secara lesan
Menyatakan bahwa mereka merasa bangga jika bisa mengalahkan orang lain atau memenangkan suatu pertengkaran , sehingga mereka dengan mudahnya menyelesaikan masalah dengan cara bertengkar baik adu mulut ataupun adu fisik.Dengan jumlah peserta didik dalam satu kelas 36 anak sedang jumlah peserta didik yang bertengkar di sekolah dalam satu minggu ada 11 anak menunjukkan kerawanan yang tinggi yaitu 35 %.
Menurut data yang diperoleh dari kondisi awal tersebut penulis menulis memberikan layanan kegiatan yang berupa konseling kelompok dimana kita dapat mengungkap permasalahan, mencari penyebab masalah dan menyelesaikan permasalahan dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Dari kegiatan yang telah penulis lakukan pada siklus 1 menunjukkan penurunan jumlah peserta didik yang berperilaku agresif atau bertengkar di sekolah sebanyak 3 siswa menjadi 8 peserta didik yang masih berperilaku agresif atau bertengkar di sekolah , berarti tingkat kerawanan kelas menjadi 23 %. Perbaikan yang penulis lakukan adalah dalam jumlah peserta tiap kelompok dengan alasan agar dapat memantau semua peserta dengan baik dan memberi kesempatan yang lebih luas untuk peserta kelompok mengeluarkan pendapat, masukan dan uneg uneg dengan lebih tuntas permasalahannya.
Dari hasil pengamatan siklus 2 diperoleh data t entang adanya penurunan perilaku agresif atau perilaku bertengkar peserta didik di sekolah sebesar 4 anak, berarti jumlah peserta didik yang bertengkar di sekolah selama 6 hari ada 4 anak. Jika dibandingkan dengan kondisi awal penurunan perilaku bertengkar sebanyak 7 peserta didik atau 65 % dan tingkat kerawanan kelas menjadi 11%.
B. Pembahasan
Setelah penulis memberikan tindakan pada peserta didik kelas 8F dengan layanan konseling kelompok maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Dengan diberikannya layanan konseling kelompok peserta didik terlihat gembira dan antusias untuk mengikuti semua kegiatan dengan suka rela dan penuh kesungguhan sehingga pesan atau tujuan yang akan dicapai yaitu penurunan perilaku agresif atau perilaku bertengkar di sekolah dapat dipahami dengan benar dan selanjutnya diwujudkan dalam perilaku sehari hari di sekolah.
2. Dari data kondisi awal sampai kondisi akhir menunjukkan adanya penurunan atau pengurangan jumlah peserta didik yang berperilaku agresif atau bertengkar di sekolah dari 11 anak menjadi 4 anak berarti ada penurunan sebesar 65 %.
3. Berdasarkan kenyataan dan pengamatan yang dilakukan layanan konseling kelompok dapat menurunkan jumlah perilaku agresif bertengkar di sekolah karena peserta konseling kelompok benar benar merasa nyaman dan diperhatikan. Mereka tidak merasa di nasihati tetapi mereka merasakan kebersamaan untuk menyelesaikan permasalahan bersama kelompok dalam hal ini adalah penurunan perilaku agresif bertengkar di sekolah pada peserta didik kelas 8F SMP Negeri 24 Surakarta.
Kesimpulan
1. Pada saat kondisi awal, kelas belum diberi layanan konseling kelompok, masih banyak peserta didik yang melakukan perilaku agresif dalam hal ini adalah bertengkar/ berkelahi di sekolah. Banyak Guru mengeluh tentang kelas 8F yang emosional dan sering bikin masalah dengan kelas lain. Hal ini dapat dilihat pada buku kasus dan kegiatan konsultasi dan koordinasi guru Pembimbing dengan Kepala Sekolah dan Wali kelas / guu mata pelajaran.
A. Saran –saran
1. Guru pembimbing hendaknya memberikan layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
2. Guru pembimbing agar lebih kreatif dalam menyampaikan layanan informasi kepada peserta didik untuk mengurangi kejenuhan dalam mengikuti layanan bimbingan dan konseling.
3. Dalam menyelesaikan permasalahan yang melibatkan kelompok ,Guru Pembimbing hendaknya menggunakan layanan konseling kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Belum ada tanggapan untuk "PTK BK (Bimbingan Konseling)"
Posting Komentar