diambil dari :
http://ekowinarto.wordpress.com/2009/02/21/pengajaran-berbasis-inquiry-dalam-pembelajaran-pkn/Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Strategi Pembelajaran pada hakekatnya adalah prosedur yang sistematis dalam pelaksanaan pengajaran yang merupakan pengejawantahan dari pemahaman pendidik atas tujuan dan organisasi pengajaran serta isi pelajaran. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan paradigma pendidikan menuntut guru lebih inovatif dalam merancang pembelajaran, artinya guru harus melakukan reformasi kelas dalam menyusun maupun melaksanakan pembelajaran. Strategi dalam hal ini merupakan motivasi ekstrinsik yang diharapkan akan dapat membangkitkan motivasi intrinsik.Apabila komponen tujuan, organisasi dan isi umumnya telah ditetapkan, maka komponen strategi tergantung pada kreativitas dan kualitas profesional Guru sebagai pengelola pembelajaran.
Pengalaman mengajar selama 20 tahun di SMA Negeri 1 Geger, selama ini guru kurang kreatif menerapkan inovasi pembelajaran Kewarganegaraan. Hal ini terjadi karena pola pikir belajar diartikan sebagai perolehan pengetahuan, dan mengajar adalah memindahkan pengetahuan kepada siswa, disamping itu pembelajaran ditekankan pada hasil, bukan pada proses. Akibatnya guru terpaksa mengajar dengan sistem konvensional dengan penggunaan metode ceramah dan cara siswa belajar lebih dominan dengan menghafal.
Dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA dewasa ini menurut A. Kosasih Djahiri ( 2000;2 ); bersoko guru pada aktivitas proses belajar siswa kadar tinggi, multi domain, dan multi dimensional. Ini berarti bahwa saat merancang skenario pembelajaran harus diperhitungkan pendekatan yang bervariasi. Hal tersebut sejalan dengan hakekat manusia yang secara faktual selalu utuh dalam berfikir dan berperilaku, serta hakekat kehidupan yang selalu berkorelasi.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Menurut Mulyasa (2003 ; 101): Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh siswa sekurang-kurangnya 75 % terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya. Sedangkan dari segi hasil, kualitas pembelajaran dikatakan baik apabila terjadi perubahan perilaku yang positif dari siswa antara lain; kemampuan menggali dan mengolah informasi, mengambil keputusan, menghubungkan variabel.
Nurhadi, ( 2004;43 ) Inkuiri pada dasarnya adalah suatu ide yang kompleks, yang berarti banyak hal, bagi banyak orang, dalam banyak konteks. Pengajaran berbasis inkuri (siswa menemukan sendiri) sebagai salah satu strategi dikembangkan untuk memberikan pengalaman belajar yang memungkinkan terciptanya kualitas pembelajaran. Disamping merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran kontekstual, inkuiri yang umumnya diterapkan pada pelajaran sains, akan dicoba diterapkan pada pelajaran IPS khususnya Pendidikan Kewarganegaraan.
Pemilihan strategi dalam rangka pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil dapat diteliti dengan penelitian tindakan kelas, karena penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah atau mengatasi masalah di kelas dengan melakukan tindakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalahnya, yaitu:
1. Apakah pendekatan inkuiri dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa untuk kompetensi dasar Penegakan HAM dan Implikasinya pada mata pelajaran PKn?
2. Apakah pendekatan inkuiri dapat menumbuhkan kreatifitas guru dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap kompetensi dasar Penegakan HAM dan Implikasinya.
3. Apakah pendekatan inkuiri dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas X SMAN 1 Geger?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan meningkatkan profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran sehingga dapat mewujudkan kualitas proses dan hasil belajar siswa, selain itu akan diperoleh informasi baru tentang efektifitas pendekatan inkuiri dalam pembelajaran Kewarganegaraan.
Secara Khusus penelitian ini bertujuan ;
1. Melalui penelitian tindakan kelas dapat memecahkan masalah / hambatan dalam pembelajaran PKn terutama Kompetensi Dasar Penegakan HAM dan Implikasinya kelas XA SMAN 1 Geger
2. Melalui Inkuiri memberikan pengalaman belajar siswa untuk membangun kecakapan hidupnya secara mandiri.
3. Mengembangkan kreatifitas guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran sehingga mutu pembelajaran dapat ditingkatkan.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian , maka hipotesis tindakan “ Pengajaran berbasis inkuiri dapat meningkatkan kualitas pembel-ajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk kompetensi dasar penegakan HAM dan implikasinya”.
Ditinjau dari dimensi siswa dan guru hipotesis tindakan dapat dibagi kedalam dua hal sebagai berikut ;
1. Pendekatan inkuiri dapat meningkatkan kualitas belajar siswa terhadap kompetensi dasar penegakan hak asasi manusia dan implikasinya.
2. Pendekatan inkuiri dapat meningkatkan kualitas pengajaran guru mengenai konsep penegakan hak asasi manusia dan implikasinya.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan karena menginginkan peru-bahan ke arah lebih baik dari apa yang selama ini dijalankan guru, oleh karena itu kegiatan penelitian ini merupakan suatu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak yang terlibat saling mendukung, dilengkapi dengan fakta-fakta, dan mengembangkan kemampuan analisis.
Penelitian ini dianggap bahwa tempat kerja guru menyiapkan konteks belajar untuk dua tim ahli (peneliti yang terlatih dan para praktisi pendidikan/guru-guru di sekolah). Dalam hal ini dinilai pemahaman praktis dan keputusan guru, juga budaya kerja dan kondisi sosial dipertimbangkan serta dihargai. Kolaborator tidak berasumsi bahwa hasil penelitiannya akan merupakan teori yang dapat digunakan secara umum atau untuk orang lain, ia hanya memikirkan kepentingannya sendiri dengan tujuan agar tugasnya sehari-hari dapat dilakukan dengan baik.
Bila dilihat dari ruang lingkup, tujuan, metode dan prakteknya, diharapkan terbangunnya sikap kritis guru mengenai apa yang mereka lakukan tanpa tergantung pada teori bersifat universal dan ditemukan oleh para pakar penelitian yang seringkali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas yang mempunyai ciri berbeda.
Berdasarkan hal di atas manfaat penelitian ini ialah ;
1. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMAN 1 Geger.
2. Diperoleh seperangkat pengalaman baru dalam inovasi pembelajaran sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru yakni menyusun dan melaksanakan rencana pengajaran yang sudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas.
3. Mendorong sekolah untuk melakukan pengamatan sendiri, mencari solusi yang cocok tentang masalah pembelajaran, serta mengadakan eksperimen pendidikan yang inovatif.
Berikutnya bisa dibaca dan di unduh bab II Kajian Pustaka dan daftar rujukan untuk menyusun laporan PTK
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Pengajaran Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kewarganegaraan Kompetensi Dasar Penegakan HAM dan Implikasinya di kelas XA semes"
Posting Komentar